Sabtu, 22 Desember 2012

Metode-metode Pembelajaran IPA di SD



I.     PENDAHULUAN
Perubahan cara pandang pelaksanaan pembelajaran di kelas menuntut guru untuk mengikuti pola perubahan peran mereka. Perubahan dari pembelajaran yang berpusat kepada guru menjadi pembelajaran berpusat pada siswa tidak terlalu mudah diikuti oleh guru. Mudah mengucapkan, akan tetapi implementasi di kelas ternyata tidak terlalu mudah.
Makalah ini menempatkan model-model pembelajaran mendahului pendekatan pembelajaran. Karena secara hierarchis* memang demikian, sekalipun terkadang kedua istilah ini tumpang tindih. Bagi seorang guru dalam menyusun RPP adalah hal yang mutlak diperlukan menguasai model-model pembelajaran yang memayungi sejumlah pendekatan pembelajaran. Dengan demikian keinginan mengubah paradigma agar pembelajaran berpusat pada siswa terlaksana.
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.(Peraturan Pemerintah No. 19/2005pasal 19)

Guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, metode dan teknik pembelajaran secara spesifik.
Penguasaan model pembelajaran akan mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran.

II.       TUJUAN
Setelah mempelajari makalah ini kita semua dapat mengetahui berbagai macam model pembelajaran dan juga model pembelajaran yang paling tepat untuk pembelajaran IPA di SD.

III.    MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Sebelum kita lebih jauh mempelajari tentang model pembelajaran ada baiknya kita perhatikan sejenak tentang kalimat pertanyaan ini. Apakah model itu?
  1. Barang tiruan yang kecil persis seperti yang ditiru
  2. Orang yang dipakai sebagai contoh untuk dilukis(difoto)
  3. Orang yang pekerjaannya memperagakan contoh pakaian yang akan dipasarkan
  4. Pola(:contoh, acuan, ragam, dsb.) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan, yaitu KBM
sedangkan kata Ajar, pengajaran atau pembelajaran?
  1. Ajar, berusaha memperoleh kepandaian; berlatih; berubah, mengubah, membantu agar ada perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
  2. Pengajaran(fokus pada mengajar guru), Proses, perbuatan, cara mengajar, atau mengajarkan; perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar; peringatan tentang pengalaman, peristiwa yang dialami.
  3. Pembelajaran(fokus pada belajar siswa), perihal belajar, segala sesuatu mengenai belajar; proses, perbuatan, cara, belajar, atau mempelajari. (Kutipan : Model pembelajaran Berbasis TIK, Widyaswara LPMP Kalimantan Selatan ; Subroto, 2010 ; hal 16-18)
Model-model pembelajaran merupakan langkah dan prosedur yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Model pembelajaran adalah contoh, acuan atau ragam desain kegiatan pembelajaran yang dibuat oleh guru untuk meningkatkan proses (efesien, cepat, bermakna) dan hasil (efektif, meningkat) pembelajaran secara optimal, bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khusus oleh guru dikelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi peserta didik dengan pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. (Kutipan : Model pembelajaran Berbasis TIK, Widyaswara LPMP Kalimantan Selatan ; Subroto, 2010 ; hal 19)

Model hendaklah memperhatikan prinsip belajar efektif berikut yaitu mengalami, interaksi, komunikasi, refleksi, kuriusitas, motivasi, memanfaatkan pengalaman awal, menyenangkan, tugas yang menantang, pemberian kesempatan belajar, memperhatikan keragaman individu, berkolaborasi, dan pengembangan multikecerdasan.
Dalam kaitannya sendiri, tidak ada model pembelajaran yang paling efektif untuk semua mata pelajaran atau untuk semua materi. Pemilihan model pembelajaran untuk diterapkan di dalam kelas mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :
  1. Tujuan pembelajaran
  2. Sifat materi pembelajaran
  3. Ketersediaan fasilitas
  4. Kondisi peserta didik
  5. Alokasi waktu yang tersedia. (Kutipan : Model Pembelajaran : Drs. H. Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar; Drs. H. Khairil Anwar, M.Pd, 2009, 19)
  • Ciri model pembelajaran yang baik yaitu :
  1. Adanya keterlibatan intelektual – emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat dan pembentukan sifat.
  2. Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran.
  3. Guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator kegiatan belajar peserta didik.
  4. Penggunaan berbagai metode, media dan alat pembelajaran. (Kutipan : Model Pembelajaran : Drs. H. Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar; Drs. H. Khairil Anwar, M.Pd, 2009, 21)
  • Spesifikasi model :
  1. Berupa sosok KBM dari awal sampai akhir
  2. Mengacu jenjang sekolah dan tingkat kelas tertentu
  3. Mengacu pada SK-KD atau indikator tertentu
  4. Terdapat langkah-langkah secara terinci
  5. Disertai dengan bahan, alat dan sarana yang diperlukan
  6. Tampak, terdapat seting pembelajaran yang jelas. (Kutipan : Model pembelajaran Berbasis TIK, Widyaswara LPMP Kalimantan Selatan : Subroto, 2010 ; hal 22)
  • Karakteristik model :
  1. Terdapat unsur kreasi dan inovasi(guru) dalam pembelajaran
  2. Dapat dipergunakan sebagai treatmen/obat berbagai kelemahan pembelajaran saat ini
  3. Dapat/mudah disemaikan ke guru sejenis dan siswa yang sejenjang, setingkat
  4. Berkolerasi dengan pendekatan. (Kutipan : Model pembelajaran Berbasis TIK, Widyaswara LPMP Kalimantan Selatan ; Subroto ; 2010 ; 23)
Model-model Pembelajaran yang ada sangat beragam, sebagian dari model-model pembelajaran tersebut adalah :
  1. Word Square
  2. Jigsaw (model tim ahli)
  3. Take And Give
  4. Make – A Match (Mencari Pasangan )
  5. Picture And Picture
  6. Numbered Heads Together (NHT)
  7. Cooperative Script
  8. Kepala Bernomor Struktur
  9. Student Teams-Achievement Divisions (Tim Siswa Kelompok Prestasi)
  10.  Problem Based Instruction (Pembelajaran berdasarkan Masalah)
  11. Artikulasi
  12. Mind Mapping
  13. Thing Pair And Share
  14. Debate
  15. Role Playing
  16. Group Investigation
  17. Talking Stick
  18. Bertukar Pasangan
  19. Snowball Throwing
  20. Student Fasilitator And Explaining
  21. Course Review Horay
  22. Demonstration
  23. Explicit Instruction (Pembelajaran Langsung)
  24. Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Kooperatif Membaca dan Menulis.
  25. Inside-Outside-Circle (Lingkaran kecil-Lingkaran Besar)
  26. Tebak Kata
  27. Scramble
  28. Concept Sentence
  29. Complete Sentence
  30. Time Token
  31. Keliling Kelompok
  32. Tari Bambu
  33. Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu)
  34. Example Non Example. (Kutipan : Model Pembelajaran : Drs. H. Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar; Drs. H. Khairil Anwar, M.Pd, 2009, 23-65)
MODEL PEMBELAJARAN IPA SD
Banyak model pembelajaran yang ada, tapi tidak semua model pembelajaran dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA di SD. Hal tersebut dikarenakan berbagai macam hal dan sifat materi serta tujuan pembelajaran itu sendiri
Seperti kita ketahui bersama, tentang pemilihan model pembelajaran yang akan diterapkan di dalam kelas mencakup berbagi hal, tapi dalam hal ini kami mencoba mengangkat salah satu model yang cocok untuk pembelajaran IPA di SD yang sesuai dengan ciri-ciri model pembelajaran yang baik tersebut, yaitu model pembelajaran demonstrasi.
Model pembelajaran demostrasi adalah model pembelajaran yang dikhususkan pada materi yang memerlukan peragaan atau percobaan. Hal itu sesuai dengan pelajaran IPA yang pada umumnya materinya memerlukan peragaan atau percobaan. Sebagai contoh sederhana, materi pertumbuhan pada tumbuhan. Agar siswa lebih mudah mengerti materi itu, diperlukan percobaan pertumbuhan pada tanaman kacang hijau. Siswa dapat melakukan percobaan pada biji kacang hijau yang ditaruh dalam kapas berair dan ditaruh dalam ruangan. Dalam beberapa hari kacang hijau itu akan tumbuh dan siswa dapat mengamati setiap pertumbuhan dari kacang hijau tersebut. (Kutipan : Departemen Pendidikan Nasional ; Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V Bab II Pembuatan Makanan Pada Tumbuhan Hijau, Heri Sulistyanto & Edi Wiyono 2008)
Langkah-langkah model demonstrasi secara umum adalah sebagai berikut :
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
  2. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
  3. Menyiapkan bahan atau alat yang akan diperlukan
  4. Menunjuk salah seorang peserta didik untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan
  5. Seluruh peserta didik memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya
  6. Tiap peserta didik mengemukakan hasil analisisnya dan juga pengalaman peserta didik didemonstrasikan
  7. Guru membuat kesimpulan. (Kutipan : Model Pembelajaran ; Drs. H. Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar; Drs. H. Khairil Anwar, M.Pd, 2009, 47)
Model ini dianggap lebih tepat dibandingkan dengan model yang lain karena selain guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan, siswa juga dapat mendemontrasikan materi melalui percobaan atau peragaan. Sehingga siswa dapat memperhatikan dan menganalisa hasil pengamatan dari percobaan atau peragaan tersebut secara langsung dengan terlibat dalam menemukan materi sendiri, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung.
Model ini memberikan kepada siswa agar lebih aktif dalam belajar. Aktif fisik, mental dan juga emosional. Aktif fisik, anak dapat duduk, lari, mendorong dan lain-lain. Anak aktif mental yaitu dengan menganalisis setiap kegiatan dan aktif emosional yaitu dapat mempunyai empati, kerjasama dan motivasi dalam belajar.
Percobaan atau peragaan dalam menjelaskan suatu materi dapat menumbuhkan rasa menyenangkan pada siswa dalam belajar sehingga proses belajar lebih efektif. Siswa lebih mudah mengerti dan guru dapat mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Kelebihan lain model ini juga dapat mendukung pembelajaran PAKEM, yaitu Pembelajaran yang aktif, Inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. ( Kutipan dari MPP : Pakem CTL)
Namun, model ini juga mempunyai kelemahan. Hal pertama dari segi waktu, karena percobaan atau peragaan itu memerlukan waktu yang lebih banyak dibanding cuma mendengarkan penjelasan guru dari gambar atau masalah yang lain. Hal lainnya juga dari keikutsertaan siswa dalam peragaan atau percobaan, siswa merasa seperti bermain sambil belajar karena itu terkadang siswa cuma main-main dalam lakukan percobaan tersebut. Kesulitan dalam mempersiapkan media maupun bahan dan alat yang digunakan juga merupakan kendala tersendiri dalam pelaksanaan model pembelajaran ini karena keterbatasan.
Tidak ada model pembelajaran yang tepat untuk semua mata pelajaran termasuk IPA. Namun, dari berbagai jenis model maka demonstration yang dianggap lebih tepat untuk materi-materi yang ada dipelajaran IPA karena kebanyakan materi pelajaran IPA lebih kearah peragaan maupun percobaan.

Sumber                                : http://karu33.wordpress.com/2011/05/10/model-pembelajaran-ipa-sd/

27 komentar:

Unknown mengatakan...

Dari sekian banyak model pembelajaran,model demonstrasi lah yang lebih tepat untuk si materi no di pelajaran IPA,karena pelajaran IPA lebih banyak di menggunakan peragaan dan percobaan.

Unknown mengatakan...

Menurut saya dari sekian model pembelajaran ,,, yang paling cocok model pembelajaran demokrasi

Unknown mengatakan...

dalam pembelajaran ipa model demonstrasi lah yg pling tepat,karna lebih banyak menyampaikan ,memperagakan dan mlkukan percobaan

Rahman mengatakan...

model demontrasilah yang tepat, karena model demonstrasi lebih banyak memperagakan materi pelajaran sehingga murid akan mudah mengerti.

Unknown mengatakan...

Model demonstrasi lebih tepat karna model demonstrasi lebih banyak memperagakan sehingga para siswa akan lebih cepat mengerti.

Unknown mengatakan...

Model demostrasi lebih tepat karena model ini akan membuat siswa lebih cepat mengerti.

Unknown mengatakan...

Model demonstrasi lebih tepat karena model ini akan mempermudah pemahaman siswa

Unknown mengatakan...

Terimakasih ilmunya 🙏

Unknown mengatakan...

teima kasih ilmunya, akan saya manfaatkan di tempat saya mengajar

Mega Junita mengatakan...

Terima kasih ilmunya, sangat bermanfaat bagi saya

Unknown mengatakan...

terimakasih atas ilmunya, dengan video ini saya bisa mengajarkan pembelajaran dengan lebih baik lagi

Unknown mengatakan...

Sangat bermanfaat. Terima kasih ilmunya��

hm mengatakan...

Saya setuju dengan pendapat anda

niluh mengatakan...

Terimakasih ilmunya 😊🙏

monika mengatakan...

Terimakasih atas ilmunya semoga bermanfaat

RASYA DIAN mengatakan...

ilmu yang sangat bermanfaat

INDI PRASETYANINGSIH mengatakan...

ilmunya sangat lengkap dan bermanfaat alhamdulilah

Pemerintah Desa Panjalin Kidul mengatakan...

Ilmu yang sangat bermanfaat mudah-mudahan bisa dijadikan bahan rujukan ke depan dalam pembuatan karya ilmiah atayupun artikel.

Dewi Puspitasari mengatakan...

Sangat bermanfaat sekali, untuk meningkatkan profesionalisme pengajaran kami,,
Terima kasih,,

Unknown mengatakan...

Terima kasih banyak, sangat bermanfaat

Iyat nurhayati mengatakan...

Sangat bermanfaat ilmu nya.trimakasih banyak🙏

Mira mengatakan...

Terima kasih ilmunya🙏

Yuliana Trisumarni mengatakan...

Terimakasii ilmunyaa ..

Ratna CD mengatakan...

Terima kasih pencerahannya

Fredy. mengatakan...

Terimakasih materi dan ilmunya semoga bermanfaat bagi kami.

Dedi Irawan mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Dedi Irawan mengatakan...

Trimakasih atas ilmunya, semoga bermanfaat untuk kami